Jakarta - FIFA telah mengambil keputusan untuk menolak empat kandidat calon ketua umum PSSI. Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar meminta semua pihak menerima keputusan itu dengan tawakal.
Seperti diberitakan sebelumnya, FIFA kembali menegaskan penolakan pada empat nama untuk mengikuti bursa pemilihan bulan depan. Mereka adalah Nurdin Halid, Nirwan D. Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro.
Pada perkembangannya, kubu pendukung GT dan AP yang merupakan mayoritas pemilik hak suara PSSI -- info terakhir yang didapat detiksport sudah berjumlah 92 -- , bersikeras supaya kandidatnya tetap diperbolehkan mengikuti bursa.
Dasar pertimbangan mereka antara lain, hal tersebut merupakan aspirasi para pemilik suara yang sah, di mana kongres adalah pemegang otoritas tertinggi organisasi PSSI. GT dan AP di-black list oleh FIFA setelah ditolak Komite Pemilihan dan Komite Banding ketika PSSI masih dikendalikan Nurdin Halid.
Penolakan FIFA tersebut dipastikan mengecewakan banyak pihak terutama kubu pendukung kedua figur tersebut. Meski demikian Agum meminta semua kalangan bisa menerima keputusan itu.
"Keputusan ini pahit, kita harus terima dengan tawakal. Jangan bersikap emosional karena hanya akan merusak langkah-langkah yang kita lakukan. Ayo sama-sama sukseskan misi FIFA menuju kongres," ujar dia dalam konferensi pers di Ruang Utama Stadion GBK, Kamis (21/4/2011) sore WIB.
"Mohon Harbiansyah (ketua Komite Pemilihan), Wisnu Wardana (wakil ketua Komite Pemilihan) tolong deh terima keputusan pahit ini dengan tawakal. Ayo bekerja bersama-sama," tutupnya.
Konferensi pers yang berjalan kurang dari satu jam itu tidak dilanjutkan tanya jawab dengan wartawan. Sebab Agum baru beberapa jam mendarat di Jakarta setelah menemui Presiden FIFA Sepp Blatter di Zurich, Swiss, dalam kapasitasnya sebagai ketua Komite Normalisasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, FIFA kembali menegaskan penolakan pada empat nama untuk mengikuti bursa pemilihan bulan depan. Mereka adalah Nurdin Halid, Nirwan D. Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro.
Pada perkembangannya, kubu pendukung GT dan AP yang merupakan mayoritas pemilik hak suara PSSI -- info terakhir yang didapat detiksport sudah berjumlah 92 -- , bersikeras supaya kandidatnya tetap diperbolehkan mengikuti bursa.
Dasar pertimbangan mereka antara lain, hal tersebut merupakan aspirasi para pemilik suara yang sah, di mana kongres adalah pemegang otoritas tertinggi organisasi PSSI. GT dan AP di-black list oleh FIFA setelah ditolak Komite Pemilihan dan Komite Banding ketika PSSI masih dikendalikan Nurdin Halid.
Penolakan FIFA tersebut dipastikan mengecewakan banyak pihak terutama kubu pendukung kedua figur tersebut. Meski demikian Agum meminta semua kalangan bisa menerima keputusan itu.
"Keputusan ini pahit, kita harus terima dengan tawakal. Jangan bersikap emosional karena hanya akan merusak langkah-langkah yang kita lakukan. Ayo sama-sama sukseskan misi FIFA menuju kongres," ujar dia dalam konferensi pers di Ruang Utama Stadion GBK, Kamis (21/4/2011) sore WIB.
"Mohon Harbiansyah (ketua Komite Pemilihan), Wisnu Wardana (wakil ketua Komite Pemilihan) tolong deh terima keputusan pahit ini dengan tawakal. Ayo bekerja bersama-sama," tutupnya.
Konferensi pers yang berjalan kurang dari satu jam itu tidak dilanjutkan tanya jawab dengan wartawan. Sebab Agum baru beberapa jam mendarat di Jakarta setelah menemui Presiden FIFA Sepp Blatter di Zurich, Swiss, dalam kapasitasnya sebagai ketua Komite Normalisasi.
Bonus Spesial Happy New Year 2019 Agen Bolavita Akan Memberikan Bonus Deposit IDR 1.000.000,-* Yuk Segera Daftar Di Agen Bolavita Agen Taruhan Online Aman Dan Terpercaya.
BalasHapusWechat : Bolavita
WA : +62812-2222-995
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )