Para ilmuwan membuat terobosan dengan memproduksi darah sintetik untuk mengatasi kekurangan stok darah. Darah sintetik ini berasal dari sel darah merah embrio IVF.
Dari data kebutuhan darah di Inggris, setiap tahunnya dibutuhkan persediaan minimal 2,5 juta kantong darah untuk transfusi. Untuk menghasilkan satu kantong darah dengan golongan O-negatif, para peneliti menggunakan lebih dari 100 embrio yang diambil dari pengobatan di klinik kesuburan untuk membuat “lines” dari beberapa sel batang embrio.
Salah satu “lines” yang dikenal sebagai RC-7 ternyata berubah menjadi sel induk darah sebelum menjadi sel darah merah yang mengandung hemoglobin, pigmen pembawa oksigen.
Penelitian yang didanai organisasi amal Wellcome Trust ditargetkan menghasilkan lebih dari dua juta liter darah dalam satu tahun. Menurut para ahli, penemuan darah sintetik ini menjadi jawaban kurangnya persediaan darah karena jumlah sukarelawan atau pendonor semakin berkurang.
Para peneliti juga menjamin darah sintetik ini dijamin bebas infeksi. Prof Marc Turner, dari Edinburgh University, yang juga direktur Scottish National Blood Transfusion Service (SNBTS) mengatakan pada skala industri, darah sintetik ini juga dapat menggantikan fungsi obat.
“Darah sintetik ini mengatasi masalah kekurangan darah dan merngurangi risiko penularan infeksi baru antara donor dan penerima,” katanya.
Dari data kebutuhan darah di Inggris, setiap tahunnya dibutuhkan persediaan minimal 2,5 juta kantong darah untuk transfusi. Untuk menghasilkan satu kantong darah dengan golongan O-negatif, para peneliti menggunakan lebih dari 100 embrio yang diambil dari pengobatan di klinik kesuburan untuk membuat “lines” dari beberapa sel batang embrio.
Salah satu “lines” yang dikenal sebagai RC-7 ternyata berubah menjadi sel induk darah sebelum menjadi sel darah merah yang mengandung hemoglobin, pigmen pembawa oksigen.
Penelitian yang didanai organisasi amal Wellcome Trust ditargetkan menghasilkan lebih dari dua juta liter darah dalam satu tahun. Menurut para ahli, penemuan darah sintetik ini menjadi jawaban kurangnya persediaan darah karena jumlah sukarelawan atau pendonor semakin berkurang.
Para peneliti juga menjamin darah sintetik ini dijamin bebas infeksi. Prof Marc Turner, dari Edinburgh University, yang juga direktur Scottish National Blood Transfusion Service (SNBTS) mengatakan pada skala industri, darah sintetik ini juga dapat menggantikan fungsi obat.
“Darah sintetik ini mengatasi masalah kekurangan darah dan merngurangi risiko penularan infeksi baru antara donor dan penerima,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran dan Kritik Anda, Saya Butuhkan